Beginilah tantangan Crew Dragon saat memasuki atmosfer Bumi

Crew Dragon sukses tersambung dengan International Ruang Station (ISS) . Perihal itu adalah serangkaian uji-coba yang wajib dilaksanakan kapsul hasil SpaceX biar penuhi syarat-syarat penerbangan komersial NASA ke luar angkasa. Kemajuan itu adalah langkah besar. Akan tetapi, tetap ada PR besar yang wajib dilalui perusahaan Elon Musk ini.

langkah seterusnya, yg tak kalah terdapat resiko merupakan mendaratkan kapsul Crew Dragon di Samudra Atlantik. Ditulis dari The Verge (8/3) , proses ini adalah kendala paling besar yang wajib di lewati Crew Dragon.
Baca Juga : lapisan atmosfer bumi

SpaceX mesti tunjukkan kalau kapsul Crew Dragon bisa bertahan melalui atmosfer Bumi serta tiba dengan aman di lautan. Buat sekarang, belumlah ada penumpang dalam kapsul itu. Cuma suatu boneka bernama Ripley komplet dengan kemeja angkasa serta beberapa sensor buat menyatukan data.

Tehnik yg dimanfaatkan pada Crew Dragon bakal libatkan beberapa parasut serta roket pendorong buat memerlambat laju kapsul ini disaat ada di orbit Bumi. Satu diantara kendala paling besar merupakan mempunyai bentuk yg tak simetris. Perihal ini dapat mengganggu kestabilan Crew Dragon disaat masuk Bumi.

Ditulis dari TheVerge (8/3) , bentuk asimetris Crew Dragon sesungguhnya memiliki tujuan buat mengakomodir spesifikasi keselamatan. Spesifikasi ini bakal memakai dinding terluar Crew Dragon jadi tempat untuk delapan pendorong bernama SuperDracos. Kedepannya SuperDracos bakalan menjauh kapsul Crew Dragon apabila berlangsung soal disaat di luncurkan.

Buat didapati, bentuk Crew Dragon nyata-nyatanya berubah menjadi satu diantara kegalauan Elon Musk. Dia menjelaskan kalau proses masuk ke atmosfer Bumi berubah menjadi perhatian terbesar baginya. Bahkan juga SpaceX hingga menjalankan simulasi sepanjang seribu kali buat pecahkan permasalahan ini.

Pendaratan di Bumi termasuk juga satu diantara proses sangat terdapat resiko dari serangkaian uji-coba Crew Dragon. Buat didapati, sekarang Crew Dragon mengorbit dengan kecepatan 27. 600 km/h dengan ketinggian 400 km diatas permukaan bumi. Buat masuk ke atmosfer Bumi dengan selamat, Crew Dragon musti melambatkan lajunya serta masuk lewat pojok sempit yg dimaksud " Entry Corridor” supaya dapat tiba di Samudra Atlantik.

Sesudah itu, kapsul ini musti berhadap-hadapan dengan hawa terbakar disaat masuk atmosfer. Suhunya dijelaskan tambah tinggi dari titik leleh metal yg dimanfaatkan jadi kulit luar pesawat. Karenanya, Crew Dragon memercayakan metode perlindungan dari suhu bahannya basic karbon. Kedepannya, susunan berikut ini yg bakal terbakar.
Simak Juga : gambar lapisan atmosfer

Pekerjaan sesudah itu tinggal memerlambat laju turun Crew Dragon gara-gara gravitasi dengan memanfaatkan beberapa parasut. Tentulah, perihal ini mesti dilaksanakan sembari mengontrol kestabilan Crew Dragon biar tak berputar-putar lantaran bentuk asimetrisnya.

Apabila pendaratan ini sukses dengan mulus, Crew Dragon bakalan mengerjakan uji-coba sesudah itu, dengan membawa beberapa astronot NASA ke ISS. Sayangnya, sebelum uji-coba ini sukses, NASA tetap merasa Crew Dragon belum menguasai buat mengemban pekerjaan membawa astronot ke luar angkasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beginilah 15 Wirausaha Sosial Inspiratif Berikut Ini!

Beginilah Mengurus Surat Pindah Domisili: Syarat & Prosedur Bagi Pemohon

Jangan Lewatkan Pertamina Kucurkan Dana Rp 1,2 Miliar ke 48 UMKM di Jabar