Ini Dia Siapa Mohammad Dahlan, yang Diburu Turki dengan Imbalan 4 Juta Lira
TURKI hari Jumat memberitakan bakal berikan imbalan sebesar empat juta lira (700. 000 Dolar AS) buat kabar yang menuju pada penangkapan eks orang kuat partai Fatah Palestina yang diasingkan, Mohammad Dahlan.
Pemerintah Ankara menuduh Dahlan ikut serta dalam usaha kudeta Juli 2016 yang tidak sukses pada Presiden Recep Tayyip Erdogan, serta beberapa waktu terakhir bertindak dalam pembunuhan jurnalis pembangkang Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Koran berbahasa Inggris, Hurriyet Daily News hari Jumat (22/11/2019) mengambil Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu yang mengemukakan kalau Dahlan bakal di tempatkan dalam daftar teroris yang paling diburu di negeri itu.
Turki keluarkan Red Notice, suatu permohonan buat menemukannya serta membendung sesaat seorang yang dikira ikut serta dalam perkara kejahatan pada pihak Interpol serta statusnya diputuskan jadi terduga serta masuk dalam daftar pelacakan orang (DPO) .
Permohonan ini berkaitan keikutsertaan Mohammad Dahlan atas andilnya dalam Gülenist Terror Kelompok (FETÖ) serta usaha kudeta 15 Juli.
Dengan pemberitahuan itu, Dahlan saat ini masuk dalam daftar buronan negara serta pada banyak penjahat internasional paling diburu.
Daftar ini dibagi berubah menjadi lima category kode warna, dengan penandaan merah yang paling diburu, diikuti oleh biru, hijau, oranye, serta abu-abu, terkait di tingkat ultimatum yang mereka kasih pada keamanan nasional Turki. Siapa Mohammad Dahlan ini?
Korelasi dengan CIA serta Israel
Nama selengkapnya yaitu Mohammad Yusuf Dahlan. Dia lahir 29 September 1961 di Kamp Pengungsi Khan Yunis, Arah Gaza yang di kenal juga nama kunya Abu Fadi. Lahir dari keluarga pengungsi dari Hamama (saat ini di Israel) , anak bungsu dari enam bersaudara ini dahulunya jadi seseorang politikus sekuler Palestina, eks pemimpin dari Pergerakan Fatah di Arah Gaza.
Dahlan aktif dalam politik disaat masih remaja serta pada tahun 1981 mendukung dirikan cabang pergerakan pemuda Fatah, Fatah Hawks, satu diantara pergerakan pemuda yang tenar di Pinggir Barat serta Gaza lebih kurang 1980-an.
Artikel Terkait :urutan satuan berat
Lebih kurang tahun 1981 serta 1986, dia diamankan Israel 11 kali lantaran andil terutamanya dalam pergerakan itu. Saat di penjara, dia belajar berkata bahasa Ibrani dengan lancar.
Atas restu Amerika Serikat, Israel, Mesir serta sekian banyak negara lain, ia disarankan masuk kabinet pm, Mahmoud Abbas, dipilih buat pos keamanan yang memiliki pengaruh.
Dahlan dipilih buat pimpin Pasukan Keamanan Mencegahan di Gaza tahun 1994, seusai penandatanganan Perjanjian Oslo. Ia bangun pasukan sejumlah 20. 000 orang, dikira satu diantara pemimpin Palestina yang paling kuat, punya urusan dengan teratur dengan CIA serta petinggi intelijen Israel. [dalam Jerusalem, By Inigo Gilmore and Philip Jacobson in. “Five killed as Israeli tanks go deep into Gaza”. Retrieved 16 April 2017. ]
Saat tujuh tahun jadi kepala keamanan di Arah Gaza, Muhammad Yusuf Dahlan banyak tangkap banyak pejuang Palestina terutama. Di selama jalan yang sukar ini, dia dipuji Israel jadi figure “terampil menumbuhkan partisan yang memiliki pengaruh yang memajukan promosinya”.
Dahlan, di ambil buat pimpin misi menjatuhkan pemerintahan Hamas. Pilihan itu dibikin oleh penasihat Timur Tengah Dewan Keamanan Nasional Presiden George W Bush, Elliot Abrams.
Interaksi terutama dengan pemerintahan Bush, terpenting lewat Jenderal AS Keith Dayton. (dalam “A thorough expose of Dahlan’s American connection” diluncurkan di Majalah Vanity Fair (AS) , bulan April 2008) .
Kenyataan memberikan kalau beberapa orang Dahlan yang coba membunuh Pertama Menteri Ismail Haniya pada 14 Desember 2006, disaat ia kembali lagi Arah Gaza lewat penyeberangan pinggiran Rafah.
Dahlan kelihatan akrab dengan eks Menteri Pertahanan Israel, Shaoul Mofaz
Pilihan AS serta Israel jatuh ke Dahlan lantaran, dia seseorang panglima perang, punyai interaksi baik dengan Israel, urutan yang kuat dalam Fatah serta begitu terjalin dengan pelbagai agen intelijen Arab. Dahlan pun pimpin 10 cabang keamanan di Gaza, kebanyakan diberikan buat membungkam ketaksamaan saran. Sebagian dari mereka yang dipenjara serta disiksa oleh pasukan Dahlan.
Dia didanai serta dilatih dibawah program yang diatur oleh Letnan Jenderal Keith Dayton, targetkan pejuang pembebasan Palestina, pemimpin politik, serta partisan Hamas.
Dahlan sempat pimpin kudeta pada pemerintah Hamas yang diyakini rakyat Palestina di Gaza pada 2007. Akan tetapi idenya tidak sukses keseluruhan serta dalam beberapa saat pada musim panas 2007, Hamas menyingkirkan pasukan Dahlan dari tanah Gaza.
Pada Oktober 2007, pemerintahan Bush diadukan berikan dorongan besar pada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas buat menunjuk Dahlan jadi wakilnya. Sejumlah petinggi Fatah mengemukakan kalau AS serta sejumlah negara UE udah menyatakan kalau mereka mau menyaksikan Dahlan menukar Abbas jadi kepala PA.
Dahlan pertama cari perlindungan di Pinggir Barat, akan tetapi lekas berbeda dengan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas. Ia melarikan diri dari Ramallah pada 2010, seusai dituding oleh partainya sendiri melaksanakan korupsi.
Dahlan juga pernah dituding melaksanakan kampanye kotor pada Menteri Masalah Sipil PA Hussein Sheikh pada September 2012, dia pun dituding ikut serta dalam skandal sex dengan seseorang karyawan wanita di departemennya.
Ketenarannya terus, terutama rusak dalam ‘Skandal Karni 1997’ disaat tersingkap kalau Dahlan memindah 40% pajak yang ditarik di Karni Crossing (diprediksikan satu juta Shekel 1 bulan) ke rekening bank pribadinya.
Dahlan dijatuhi hukuman in absentia oleh pengadilan Palestina pada tanggal 15 Desember 2016 lantaran merampok 16 juta Dolar AS serta dijatuhi hukuman penjara tiga tahun.
Pemerintah Ankara menuduh Dahlan ikut serta dalam usaha kudeta Juli 2016 yang tidak sukses pada Presiden Recep Tayyip Erdogan, serta beberapa waktu terakhir bertindak dalam pembunuhan jurnalis pembangkang Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Koran berbahasa Inggris, Hurriyet Daily News hari Jumat (22/11/2019) mengambil Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu yang mengemukakan kalau Dahlan bakal di tempatkan dalam daftar teroris yang paling diburu di negeri itu.
Turki keluarkan Red Notice, suatu permohonan buat menemukannya serta membendung sesaat seorang yang dikira ikut serta dalam perkara kejahatan pada pihak Interpol serta statusnya diputuskan jadi terduga serta masuk dalam daftar pelacakan orang (DPO) .
Simak juga :
kode warna
Permohonan ini berkaitan keikutsertaan Mohammad Dahlan atas andilnya dalam Gülenist Terror Kelompok (FETÖ) serta usaha kudeta 15 Juli.
Dengan pemberitahuan itu, Dahlan saat ini masuk dalam daftar buronan negara serta pada banyak penjahat internasional paling diburu.
Daftar ini dibagi berubah menjadi lima category kode warna, dengan penandaan merah yang paling diburu, diikuti oleh biru, hijau, oranye, serta abu-abu, terkait di tingkat ultimatum yang mereka kasih pada keamanan nasional Turki. Siapa Mohammad Dahlan ini?
Korelasi dengan CIA serta Israel
Nama selengkapnya yaitu Mohammad Yusuf Dahlan. Dia lahir 29 September 1961 di Kamp Pengungsi Khan Yunis, Arah Gaza yang di kenal juga nama kunya Abu Fadi. Lahir dari keluarga pengungsi dari Hamama (saat ini di Israel) , anak bungsu dari enam bersaudara ini dahulunya jadi seseorang politikus sekuler Palestina, eks pemimpin dari Pergerakan Fatah di Arah Gaza.
Dahlan aktif dalam politik disaat masih remaja serta pada tahun 1981 mendukung dirikan cabang pergerakan pemuda Fatah, Fatah Hawks, satu diantara pergerakan pemuda yang tenar di Pinggir Barat serta Gaza lebih kurang 1980-an.
Artikel Terkait :urutan satuan berat
Lebih kurang tahun 1981 serta 1986, dia diamankan Israel 11 kali lantaran andil terutamanya dalam pergerakan itu. Saat di penjara, dia belajar berkata bahasa Ibrani dengan lancar.
Atas restu Amerika Serikat, Israel, Mesir serta sekian banyak negara lain, ia disarankan masuk kabinet pm, Mahmoud Abbas, dipilih buat pos keamanan yang memiliki pengaruh.
Dahlan dipilih buat pimpin Pasukan Keamanan Mencegahan di Gaza tahun 1994, seusai penandatanganan Perjanjian Oslo. Ia bangun pasukan sejumlah 20. 000 orang, dikira satu diantara pemimpin Palestina yang paling kuat, punya urusan dengan teratur dengan CIA serta petinggi intelijen Israel. [dalam Jerusalem, By Inigo Gilmore and Philip Jacobson in. “Five killed as Israeli tanks go deep into Gaza”. Retrieved 16 April 2017. ]
Saat tujuh tahun jadi kepala keamanan di Arah Gaza, Muhammad Yusuf Dahlan banyak tangkap banyak pejuang Palestina terutama. Di selama jalan yang sukar ini, dia dipuji Israel jadi figure “terampil menumbuhkan partisan yang memiliki pengaruh yang memajukan promosinya”.
Dahlan, di ambil buat pimpin misi menjatuhkan pemerintahan Hamas. Pilihan itu dibikin oleh penasihat Timur Tengah Dewan Keamanan Nasional Presiden George W Bush, Elliot Abrams.
Interaksi terutama dengan pemerintahan Bush, terpenting lewat Jenderal AS Keith Dayton. (dalam “A thorough expose of Dahlan’s American connection” diluncurkan di Majalah Vanity Fair (AS) , bulan April 2008) .
Kenyataan memberikan kalau beberapa orang Dahlan yang coba membunuh Pertama Menteri Ismail Haniya pada 14 Desember 2006, disaat ia kembali lagi Arah Gaza lewat penyeberangan pinggiran Rafah.
Dahlan kelihatan akrab dengan eks Menteri Pertahanan Israel, Shaoul Mofaz
Pilihan AS serta Israel jatuh ke Dahlan lantaran, dia seseorang panglima perang, punyai interaksi baik dengan Israel, urutan yang kuat dalam Fatah serta begitu terjalin dengan pelbagai agen intelijen Arab. Dahlan pun pimpin 10 cabang keamanan di Gaza, kebanyakan diberikan buat membungkam ketaksamaan saran. Sebagian dari mereka yang dipenjara serta disiksa oleh pasukan Dahlan.
Dia didanai serta dilatih dibawah program yang diatur oleh Letnan Jenderal Keith Dayton, targetkan pejuang pembebasan Palestina, pemimpin politik, serta partisan Hamas.
Dahlan sempat pimpin kudeta pada pemerintah Hamas yang diyakini rakyat Palestina di Gaza pada 2007. Akan tetapi idenya tidak sukses keseluruhan serta dalam beberapa saat pada musim panas 2007, Hamas menyingkirkan pasukan Dahlan dari tanah Gaza.
Pada Oktober 2007, pemerintahan Bush diadukan berikan dorongan besar pada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas buat menunjuk Dahlan jadi wakilnya. Sejumlah petinggi Fatah mengemukakan kalau AS serta sejumlah negara UE udah menyatakan kalau mereka mau menyaksikan Dahlan menukar Abbas jadi kepala PA.
Dahlan pertama cari perlindungan di Pinggir Barat, akan tetapi lekas berbeda dengan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas. Ia melarikan diri dari Ramallah pada 2010, seusai dituding oleh partainya sendiri melaksanakan korupsi.
Dahlan juga pernah dituding melaksanakan kampanye kotor pada Menteri Masalah Sipil PA Hussein Sheikh pada September 2012, dia pun dituding ikut serta dalam skandal sex dengan seseorang karyawan wanita di departemennya.
Ketenarannya terus, terutama rusak dalam ‘Skandal Karni 1997’ disaat tersingkap kalau Dahlan memindah 40% pajak yang ditarik di Karni Crossing (diprediksikan satu juta Shekel 1 bulan) ke rekening bank pribadinya.
Dahlan dijatuhi hukuman in absentia oleh pengadilan Palestina pada tanggal 15 Desember 2016 lantaran merampok 16 juta Dolar AS serta dijatuhi hukuman penjara tiga tahun.
Komentar
Posting Komentar