Bukan Segitiga , Begini Desain Masjid Al-Safar

Bentuk Masjid Al-Safar karya Gubernur Ja-bar Ridwan Kamil memetik pro kontra lantaran dikira ada ikon illuminati. Ridwan Kamil menolak perihal itu lantaran menurut dia bentuk yg ada dalam masjid itu bukan segitiga yg dikira ikon iluminati namun trapesium.

Tadi siang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperjelas dengan cara langsung berkenaan bentuk masjid rancangannya itu. Dalam acara yg digelar oleh MUI Ja-bar di Bale Asri Pusdai Ja-bar, Kota Bandung pun ikut mendatangkan Ustad Anugerah Baequni yg juga pernah mengkaji terkait bentuk masjid yg berdiri di rest ruangan Km 88 B Jalan Tol Cipularang itu.

Dalam pembicaraannya, Emil sebutan Ridwan Kamil menolak, apabila dirinya sendiri berniat bikin ikon atau bentuk yg berhubungan dengan illuminati dalam bentuk masjid bikinannya. Dalam pengerjaan bentuk masjid itu mendapat inspirasi dari bentuk alam yg tak teratur.
 Simak Juga : rumus keliling segitiga

Ia pun mengatakan, pengerjaan bentuk yg ia aplikasikan dalam masjid Al-Safar memanfaatkan teori melipat seperti bikin origami penduduk Jepang. Sampai mempunyai bentuk tak dapat terlepas dari bentuk segitiga.

" Dalam pengetahuan arsitektur ada teorinya, namanya teori melipat seperti origami orang Jepang. Dengan melipat kita dapat membuat bentuk yg tak memiliki aturan dapat berdiri. Bentuk tak memiliki aturan ini dengan cara alami ini membuat segetiga. Itu jari kita bila di zoom itu mempunyai bentuk segitiga, " ujarnya.

Setelah itu, lanjut ia, bentuk dari mihrab serta pintu masuk Masjid Al-Safar tidaklah segitiga. Namun bersifat trapesium. Lantaran apabila disaksikan, ujarnya, sisi atas dari mihrab serta pintu masuk masjid itu tak lancip.

" Saat ini diungkapkan kalau mempunyai bentuk segitiga. Ini bukanlah segitiga, ini yaitu trapesium. Segitigamah A+B+C. Bila trapesium itu A+B+C+D lantaran atasnya dipancung. Jadi rumus matematikanya beda dengan segitiga, " ujarnya.

Tidak hanya itu, kata Emil, lingkaran yg ada di mihrab Masjid Al-Safar bukan berubah menjadi rancangannya. Menurut dia itu yaitu penambahan dari faksi kontraktor serta tiada sepengetahuan dirinya sendiri.

" Saya klarifikasi saat ini bentuk saya tak gunakan lingkaran. Lantaran proyeknya mangkrak oleh Layanan Marga, kala saya ada udah begitu. Saya bertanya mengapa ada lingkaran, ujarnya kreasi dari kontraktor, " ujarnya.
Artikel Terkait : gambar kerucut

Dalam peluang itu, Emil memberikan, sejumlah rekomendasi berkenaan bentuk Masjid Al-Safar dari beberapa faksi. Seperti Waketum MUI Pusat yg menjelaskan tak mempersoalkan bentuk masjid itu serta resmi dimanfaatkan jadi tempat beribadah.

" Menurut Waketum MUI, masjid Al-Safar di ruangan tol Cipularang resmi berubah menjadi tempat salat. Tak ada peraturan privat bentuk satu masjid. Setelah itu tidak tahu mengapa kita memperoleh penghargaan dari Arab Saudi. Pertimbangannya tak ada peraturan dalam bentuk masjid, " pungkasnya.
Bacalah juga : DMI bab Masjid 'Segitiga' Karya Ridwan Kamil : Bentuk Senantiasa Berkembang

Emil mengharapkan, penduduk dapat mengerti atas pembicaraannya itu. Ia pun membawa seluruh pihak tidak untuk ringan terpancing serta terus sama sama mengawasi persatuan.

" Anjuran saya jadi umaro kita mencari padanan. Lantaran bila berantem begini terus bangsa ini tidak akan maju, " pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Intip Ciri-ciri Pecinta Ilmu Menurut Gus Ali

Ini Dia BUMN Lagi Buka Lowongan Kerja, Apa Saja Syaratnya?

Beginilah Mengurus Surat Pindah Domisili: Syarat & Prosedur Bagi Pemohon