Yuk Simak Survei Penggunaan Gadget
Hidup seseorang wanita ialah pengorbanan. Lumrah, bila pada acara ICW (International Council of Woman) di Yogyakarta pada awal September lalu, Presiden Jokowi memberi pesan untuk menyebutkan wanita jadi ibu bangsa bukan ‘emak-emak’ sampai ada banyak anekdot mengenai ‘the power of emak-emak’, yang sebenarnya menyalahi ketentuan tetapi dapat dikemas lucu serta menggelitik.
Tidak gampang jadi wanita berprestasi di serta di luar rumah, karena, langkah seseorang wanita tetap terikat oleh beberapa hal domestik. Saya pribadi benar-benar mengagumi akan wanita yang dapat maksimal dalam dua dunia yang jauh berlainan, keluarga serta profesi. Satu pekerjaan yang memerlukan kecerdasan cendekiawan serta emosional yang tinggi.
Simak Juga : teks anekdot pendidikan
Pembicaraan mengenai ibu kerja serta ibu rumah-tangga kelihatannya tidak pernah memiliki titik jumpa. Sebab kedua pihak memerlukan keduanya untuk dapat mengaku kebenaran pribadi. Seseorang ibu rumah-tangga memerlukan ibu kerja untuk jadikan contoh penelantaran anak atau keluarga yang tidak tertangani, hingga tempatnya di lingkungan sosial jadi aman. Sedang ibu kerja, memerlukan ibu rumah-tangga untuk jadikan oposisi, agar dia dapat membuat rangkuman jika ibu rumah-tangga yang stressful dengan kegiatan rutin dapat berefek jelek buat anak serta keluarga. Kedua pihak kelihatannya merasakan aman dengan berlindung dibalik kekeliruan orang.
Ada juga pengertian wanita ibu bangsa yang disebut oleh presiden adalah, wanita yang dapat mendidik beberapa anak jadi penerus bangsa, jaga mentalitas bangsa, jaga kepribadian keluarga serta warga, jaga alam untuk anak cucunya dan menggerakkan perekonomian keluarga serta warga.
Mungkin kita butuh menyetujui bagaimana seseorang ibu bangsa berlaku serta melakukan tindakan, karena bila cuma disaksikan dari femininitas, pasti baju serta style bicara dan karakter Menteri Kelautan yang kuat serta perkasa tidak menggambarkan ibu bangsa. Walau sebenarnya, tidak ada yang menyangsikan andil beliau tentang kelautan serta perikanan. Tidakkah mengonsumsi ikan jadi demikian familiar, gampang dan murah sesudah beliau memegang. Lalu beberapa kata “tenggelamkan!” jadi demikian menempel pada figur ibu Susi Pudjiastuti yang tegas.
Lalu, bagaimana sikap-sikap yang tercermin pada wanita ibu bangsa?
Pertama, seseorang wanita ibu bangsa harus mempunyai jiwa yang kuat, tidak gampang cari kambing hitam saat hadapi permasalahan, tidak lalu cari pembenaran untuk suatu yang betul-betul dikerjakan. Tetapi, sigap cari masalah solving yang pas, dengan analisa yang tepat. Potensi seperti itu disebutkan locus of control internal, satu teori yang dikemukakan oleh seseorang tokoh psikologi sosial bernama Julian Rotter, dimana satu orang dapat ambil kendali atas satu permasalahan, bukan melemparnya pada orang.
Artikel Terkait : kaidah kebahasaan teks anekdot
Kesuksesan serta kegagalan dipastikan oleh diri kita, bukan repot mempersalahkan lingkungan atau unsur external lain. Jadi, jelaslah jika wanita ibu bangsa tidak habiskan waktu untuk stalking account sosial media tersendiri, lalu mencari aib serta mendaulat dianya jadi haters, sampai kotak kometar dipenuhi dengan ajaran kedengkian.
Ke-2, motivasi yang tinggi. Wanita ibu bangsa harus jadi pemimpin, minimum untuk diri sendiri. Karena, lawan paling besar satu orang ialah dirinya. Seringkali yang membuat individu tidak produktif bukan lantaran saingan, tetapi sebab kemalasan. Oleh karenanya, wanita harus dapat lakukan beberapa hal yang bernilai serta inovatif. Jangan pernah kita terhitung pada individu type X yang diterangkan oleh Mc Gregor dalam teori motivasinya, dimana individu type X ini tidak dapat berinisiatif serta kreatif, mereka cuma menanti untuk dikontrol serta diminta oleh faksi lain, contohnya pemimpin di rumah tangga atau atasan dalam tempat kerja.
Ke-3, coping stress yang efisien. Adalah potensi hadapi sumber depresi yang ada dalam kehidupan. Pada sekarang, banyak masalah wanita yang terjebak narkoba, sex bebas, sampai jasad yang diketemukan di hotel. Kejadian seperti ini bermula dari ketakmampuan hadapi permasalahan, karena sumber permasalahan penting tidak teratasi secara baik. Ke empat, mental pembelajar. Seseorang yang betul-betul pandai serta bijak belum pernah merasakan pandai, sebab saat dia belajar tetap temukan suatu yang tidak didapati.
Lebih bila wanita ibu bangsa diinginkan kuasai semua segi keilmuan, dari mulai mengendalikan perekonomian, mendidik anak, jaga lingkungan, sampai jaga moralitas bangsa. Benar-benar satu pekerjaan mahaberat yang menyertakan banyak disiplin pengetahuan. Telah waktunya, wanita sama-sama memberikan suport, bukan repot membuat perbandingan.
Tidak gampang jadi wanita berprestasi di serta di luar rumah, karena, langkah seseorang wanita tetap terikat oleh beberapa hal domestik. Saya pribadi benar-benar mengagumi akan wanita yang dapat maksimal dalam dua dunia yang jauh berlainan, keluarga serta profesi. Satu pekerjaan yang memerlukan kecerdasan cendekiawan serta emosional yang tinggi.
Simak Juga : teks anekdot pendidikan
Pembicaraan mengenai ibu kerja serta ibu rumah-tangga kelihatannya tidak pernah memiliki titik jumpa. Sebab kedua pihak memerlukan keduanya untuk dapat mengaku kebenaran pribadi. Seseorang ibu rumah-tangga memerlukan ibu kerja untuk jadikan contoh penelantaran anak atau keluarga yang tidak tertangani, hingga tempatnya di lingkungan sosial jadi aman. Sedang ibu kerja, memerlukan ibu rumah-tangga untuk jadikan oposisi, agar dia dapat membuat rangkuman jika ibu rumah-tangga yang stressful dengan kegiatan rutin dapat berefek jelek buat anak serta keluarga. Kedua pihak kelihatannya merasakan aman dengan berlindung dibalik kekeliruan orang.
Ada juga pengertian wanita ibu bangsa yang disebut oleh presiden adalah, wanita yang dapat mendidik beberapa anak jadi penerus bangsa, jaga mentalitas bangsa, jaga kepribadian keluarga serta warga, jaga alam untuk anak cucunya dan menggerakkan perekonomian keluarga serta warga.
Mungkin kita butuh menyetujui bagaimana seseorang ibu bangsa berlaku serta melakukan tindakan, karena bila cuma disaksikan dari femininitas, pasti baju serta style bicara dan karakter Menteri Kelautan yang kuat serta perkasa tidak menggambarkan ibu bangsa. Walau sebenarnya, tidak ada yang menyangsikan andil beliau tentang kelautan serta perikanan. Tidakkah mengonsumsi ikan jadi demikian familiar, gampang dan murah sesudah beliau memegang. Lalu beberapa kata “tenggelamkan!” jadi demikian menempel pada figur ibu Susi Pudjiastuti yang tegas.
Lalu, bagaimana sikap-sikap yang tercermin pada wanita ibu bangsa?
Pertama, seseorang wanita ibu bangsa harus mempunyai jiwa yang kuat, tidak gampang cari kambing hitam saat hadapi permasalahan, tidak lalu cari pembenaran untuk suatu yang betul-betul dikerjakan. Tetapi, sigap cari masalah solving yang pas, dengan analisa yang tepat. Potensi seperti itu disebutkan locus of control internal, satu teori yang dikemukakan oleh seseorang tokoh psikologi sosial bernama Julian Rotter, dimana satu orang dapat ambil kendali atas satu permasalahan, bukan melemparnya pada orang.
Artikel Terkait : kaidah kebahasaan teks anekdot
Kesuksesan serta kegagalan dipastikan oleh diri kita, bukan repot mempersalahkan lingkungan atau unsur external lain. Jadi, jelaslah jika wanita ibu bangsa tidak habiskan waktu untuk stalking account sosial media tersendiri, lalu mencari aib serta mendaulat dianya jadi haters, sampai kotak kometar dipenuhi dengan ajaran kedengkian.
Ke-2, motivasi yang tinggi. Wanita ibu bangsa harus jadi pemimpin, minimum untuk diri sendiri. Karena, lawan paling besar satu orang ialah dirinya. Seringkali yang membuat individu tidak produktif bukan lantaran saingan, tetapi sebab kemalasan. Oleh karenanya, wanita harus dapat lakukan beberapa hal yang bernilai serta inovatif. Jangan pernah kita terhitung pada individu type X yang diterangkan oleh Mc Gregor dalam teori motivasinya, dimana individu type X ini tidak dapat berinisiatif serta kreatif, mereka cuma menanti untuk dikontrol serta diminta oleh faksi lain, contohnya pemimpin di rumah tangga atau atasan dalam tempat kerja.
Ke-3, coping stress yang efisien. Adalah potensi hadapi sumber depresi yang ada dalam kehidupan. Pada sekarang, banyak masalah wanita yang terjebak narkoba, sex bebas, sampai jasad yang diketemukan di hotel. Kejadian seperti ini bermula dari ketakmampuan hadapi permasalahan, karena sumber permasalahan penting tidak teratasi secara baik. Ke empat, mental pembelajar. Seseorang yang betul-betul pandai serta bijak belum pernah merasakan pandai, sebab saat dia belajar tetap temukan suatu yang tidak didapati.
Lebih bila wanita ibu bangsa diinginkan kuasai semua segi keilmuan, dari mulai mengendalikan perekonomian, mendidik anak, jaga lingkungan, sampai jaga moralitas bangsa. Benar-benar satu pekerjaan mahaberat yang menyertakan banyak disiplin pengetahuan. Telah waktunya, wanita sama-sama memberikan suport, bukan repot membuat perbandingan.
Komentar
Posting Komentar