Ini Dia 5 Muslim Australia Diskusi di UMI

Lima muslim dari Australia dari beragam latar belakang profesi sambangi Kampus Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Senin (4/2/2019) .

Kehadiran lima muslim itu buat mengerjakan diskusi tentang metode kerja muslim di Indonesia dengan pihak UMI yg dilakukan di Menara UMI Makassar lantai sembilan (9) , Jl Urip Sumoharjo.

Konsultan Jenderal (Konjen) Australia, Richard Mathews yg memfasilitasi ke-5 muslim itu mengemukakan
agenda pertama merupakan mengenalkan peserta Muslim Extend Program atau program perputaran pemimpin muda dari Australia.

Program ini adalah agenda tahunan Australia dimana ke-5 muslim itu berubah menjadi orang yg dipilih di 2019 ini buat memiliki kesempatan memperoleh pengetahuan tentang Islam di Indonesia.

" Biar pemimpin-pemimpin muda Australia serta Indonesia, sama sama mendalami tentang Islam dari ke dua negara, bisa membuat pertemanan, sampai interaksi kerja, " jelas Konjen Australia, Richard Mathews.

Baca : Skedul Komplet PSM Makassar di Piala AFC 2019 : Lawan Club Singapura 27 Februari 2019

Ke-5 peserta itu ialah Anggota Dewan Islam Victoria, Misis Ruqaya Almirgani, Associate Senior National Australia Bank, Tuan Sajiq Bokhari, Koordinatir Babak 3 serta Guru Kelas 6 Arcana College, Ny Rabiha Ibrahim.

Lantas Guru Sekolah Basic di Granfille East Public School, Tuan Nasim zereka, serta Tentor Akademik di Akademik Pengetahuan Pengetahuan serta Analisa Islam (ISRA) Misis Zainab Mourand.

" Dalam diskusi barusan ada yg ajukan pertanyaan tentang metode kerja orang Islam di Indonesia. Seperti Tuan Sajiq Bokhari, ia merupakan seseorang pegawai Bank di Australia serta pengin belajar bagaimana metode kerja bank syariah di Indonesia, " ujar Richard Mathews.

Tidak cuman membicarakan bagian bank syariah, bagian pendidikan di Indonesia pun masuk dalam agenda diskusi.


Seperti satu diantaranya peserta Ny Rabiha Ibrahim bertindak sebagai Koordinatir Babak 3 serta Guru Kelas 6 Arcana College, Sydney, Australia bertanya metode mengajar muslim di Indonesia memanfaatkan bahasa Arab.

" Ia (Ny Rabiha Ibrahim) membimbing muslim disana. Lantaran banyak orang-orang muslim disana keturunan Turki, Mesir, Lebanon, Indonesia. Jadi mereka memang pengin belajar, " katanya.

Mengenai dalam pembiayaan program perputaran pemimpin muda ini seluruh datang dari Australia baik yg di kirim dari Indonesia ke Australia atau dari Australia ke Indonesia.


" Moga-moga mereka bisa rekan langsung dari sektor perbankan, pendidikan serta beda sebagainy. Namun yg sangat utama merupakan bagaimana mengontrol hububgan Australia serta Indonesia. Sejenis silaturahim antar negara, " harapnya.

Dalam diskusi ini, ikut datang pembina Yayasan Wakaf UMI Makassar, Prof Drs H Mansyur Ramly, (Ketua Pembina) , Prof Dr Murdifing Haming (Ketua Pengawas) , Dr Ir H Ikon Basri (Sekertaris) Prof Dr Syahrir Mallongi (Sekertaris Pengawas) .

Lantas Wakil Rektor (WR) I UMI Makassar, Dr Ir H Hanafi Ashad, WR II Prof Dr H Salim Basalamah, WR III Prof Dr H La Ode Husen, WR IV Drs H M Zain Irwanto, WR V Prof Dr Moh Hatta Fattah, Ketua LPMD UMI Makassar Prof Dr Ahmad Gani sampai staf UMI Makassar.

Baca : Gugatan Tuntas, Eks Ketua PWI Dilimpah ke Pengadilan Tipikor Makassar

Sesaat Wakil Rektor V UMI Makassar, Prof Dr Muh Hatta Fatah M Si memberi tambahan diskusi ini sangatlah berfaedah berkat membicarakan tentang Islam.

" Dikarenakan UMI satu diantaranya Kampus di Makassar yg menjunjung tinggi nilai Islam. UMI akan juga ikut serta dalam interaksi ke dua negara (Australia serta Indonesia) dalam perputaran pemimpin Islam ini, " tutup Prof Dr Muh Hatta Fatah M Si.
Sumber : ilmu pengetahuan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yuk Intip Ciri-ciri Pecinta Ilmu Menurut Gus Ali

Ini Dia BUMN Lagi Buka Lowongan Kerja, Apa Saja Syaratnya?

Beginilah Mengurus Surat Pindah Domisili: Syarat & Prosedur Bagi Pemohon